Selasa, 31 Agustus 2010

MAKNA HARI PIODALAN

Pura merupakan tempat suci bagi umat Hindu. Masing-masing Pura biasanya mempunyai Hari Piodalan. Ada yang datangnya setiap enam bulan sekali, ada juga yang datangnya setiap tahun. Apa sebenarnya makna Hari Piodalan tersebut?

Berkaitan dengan makna sesuatu hal, ada suatu ungkapan yang dapat kita jadikan bahan pertimbangan ataupun pedoman dalam menjalani hidup ini. Ungkapan tersebut adalah bahwa segala sesuatu yang ada dan/atau terjadi di dunia ini adalah bersifat netral, belum mempunyai makna apa-apa, sampai diri kita sendiri yang memberi makna. Artinya, kita sendiri mempunyai kebebasan untuk memberi makna apapun terhadap apapun. Oleh karena itu, dalam memberikan makna (arti), sebaiknya kita memilih makna yang membuat hidup kita lebih baik, lebih tangguh, lebih hebat, lebih dahsyat, lebih bahagia, dan sejenisnya.

Pedoman tersebut di atas dapat juga kita gunakan dalam memberikan makna terhadap Hari Piodalan sebuah Pura. Makna Hari Piodalan sesungguhnya netral atau bisa dikatakan tidak mempunyai makna sama sekali, sampai diri kita sendiri yang memberi makna.

Bagi umat yang bukan Hindu, mungkin saja memberikan makna yang biasa-biasa saja atas Hari Piodalan. Bahkan, mereka tidak melihat Hari piodalan itu sebagai sesuatu yang spesial. Mereka menganggapnya tidak mempunyai makna apa-apa terhadap kehidupan mereka.

Lain halnya bagi kita sebagai umat Hindu. Umat Hindu akan memberikan makna tersendiri terhadap Hari Piodalan ini. Bahkan, antara umat Hindu yang satu dengan umat Hindu yang lainnya akan memberikan makna yang berbeda juga.

Karena kita mempunyai kebebasan memberikan makna, maka marilah kita berikan makna terhadapa Hari piodalan itu yang dengan makna itu membuat diri kita lebih hebat, lebih baik, lebih tangguh, lebih semangat, lebih bahagia, dan sejenisnya.