Hindu mempunyai ajaran yang sangat mulia dalam menuntun umatnya untuk berperilaku yang baik dalam pergaulan kehidupan sehari-hari. Ajaran yang disebut Catur Paramitha itu terdiri dari Maitri, Karuna, Mudita, dan Upeksa.
Maitri artinya dalam kehidupan sehari-hari hendaknya umat Hindu menganggap bahwa setiap orang adalah sahabat. Kita diajarkan untuk selalu bersikap bersahabat kepada siapapun. Sikap bersahabat ini, jika berhasil kita terapkan, akan menciptakan kedamaian dalam hidup. Sejatinya tidak ada musuh di luar diri kita karena sesungguhnya musuh itu bercokol dalam diri setiap orang.
Apapun perilaku orang lain terhadap kita, sebagai seorang sahabat sejati, kita akan tetap menresponnya bagaiamana layaknya seorang sahabat. Jika sahabat kita melakukan kesalahan, kita tidak akan mendendam ataupun membencinya. Malahan kita akan segera bisa memaafkannya.
Membenci ataupun dendam terhadap seseorang akan menimbulkan beban berat pada kita. Beban tersebut akan terus kita pikul dalam perjalanana ke manapun kita pergi. Sebaliknya, memaafkan berarti membebaskan kita dari beban berat. Dengan memaafkan, beban itu akan lepas, sehingga kita akan lega kembali. Sikap ini akan nampak jika kita menganggap bahwa semua orang adalah sahabat (Maitri).
Ajaran kedua adalah Karuna yang berarti kasih sayang atau cinta kasih. Hindu mengajarkan umatnya untuk senantiasa mengembangkan sifat cinta kasih atau kasih sayang kepada siapapun. Energi kasih merupakan energi positif yang memiliki tingkat yang sangat tinggi, jauh di atas energi yang dihasilkan oleh rasa kebencian. Energi kasih yang terpancar akan sanggup menetralkan energi-energi negatif, baik yang ada dalam tubuh kita, maupun energi negatif yang ada di sekitar kita.
Karena energi kasih ini tingkatannya sangat tinggi, energi ini dapat menyehatkan tubuh. Aliran darah menjadi lancar. Kadar gula, asam urat, kolesterol, dan asam lambung, serta zat-zat yang lainnya yang berada dalam tubuh manusia menjadi normal. Bahkan, energi kasih ini juga dapat menyembuhkan penyakit, baik penyakit pada tubuh kita sendiri, maupun penyakit pada tubuh orang lain. Dengan memancarkan energi kasih seseorang dapat menetralkan energi-energi yang dimiliki orang lain. Hal ini sangat tergantung dengan seberapa kuat pancaran energi kasih yang dihasilkan seseorang.
Energi kasih ini bahkan dapat dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi manusia serumit apapun itu. Dengan mengucapkan bahwa Anda mengasihi problem yang menimpa diri Anda, inspirasi akan timbul sebagai jalan untuk mendapatkan solusinya. Silakan dibuktikan.
Ajaran Mudita mengarahkan umat Hindu agar senantiasa bergembira dalam hidup ini. Perasaan gembira akan membuat hidup lebih bergairah. Aliran darahpun akan semakin lancar. Sebaliknya, jika kita dirundung kesedihan, dampaknya tidak bagus buat kesehatan tubuh. Rasa sedih akan memancarkan energi negatif, tidak hanya kepada orang lain, tetapi juga kepada tubuh kita sendiri. Sirkulasi darah menjadi terganggu. Kandungan zat-zat yang diperlukan tubuh menjadi tidak normal. Hal ini akan mengundang datangnya berbagai penyakit pada tubuh.
Bergembira maupun bersedih merupakan pilihan hidup. Kita sebagai manusia diberikan kebebasan untuk memilih. Oleh karena itu, meminjam istilah dari sebuah iklan minuman, apapun kejadiannya, perasaan kita tetap: BERGEMBIRA. Inilah ajaran Mudita.
Setelah ketiga ajaran tersebut kita terapkan dalam hidup sehari-hari, rasanya kurang lengkap jika kita tidak melaksanakan ajaran Catur Paramitha yang terakhir, yakni Upeksa yang berarti hendaknya kita senantiasa menghargai orang lain. Penghargaan terhadap orang lain merupakan sikap yang patut dikembangkan.
Salah satu kebutuhan hidup manusia adalah perasaan dihargai. Dengan menghargai orang lain, kita sudah ikut memenuhi salah satu kebutuhan hidupnya. Penghargaan merupakan salah satu bentuk pemberian (dana) yang tak ternilaikan. Kalau kita ingin dihargai orang lain, maka tindakan utama yang harus dilakukan adalah menghargai orang lain.
Demikianlah ajaran Catur Paramitha merupakan ajaran yang sangat adhiluhung yang patut kita kembangkan dalam kehidupan sehari-hari.