Seorang pemuda, sebut saja namanya Satwika, sedang jatuh cinta pada seorang gadis, namanya Sawitri. Sawitri merupakan seorang gadis yang sedang tumbuh dan menjadi "kembang" di desanya. Banyak pemuda yang tertarik dan mencintai Sawitri, tak terkecuali Satwika.
Kalau pemuda lainnya memendam rasa cinta pada Sawitri mungkin hanya sekadarnya, hanya sekilas, atau lebih populer disebut "cinta monyet". Akan tetapi, buat Satwika tidak demikian adanya. Dia sungguh-sungguh mencintai gadis idamannya itu. Siang malam wajah Sawitri terbayang-banyang, terlebih-lebih saat menjelang tidur. Terbayang dengan jelas betapa bahagianya dia kelak jika berhasil bersanding, hidup mengarungi bahtera rumah tangga dengan Sawitri, gadis pujaannya itu.
Bagaimana dengan Sawitri? Rupanya secara diam-diam Sawitri juga sedang menaruh hati dengan pemuda lain. Pujawan namanya. Sawitri sama sekali tidak tertarik dan jatuh cinta dengan Satwika. Baginya, Satwika tak lebih hanya sekadar teman. Segenap jiwa raganya tertumpah pada Pujawan, sang pemuda tambatan hatinya.
Suatu ketika, dengan modal mental baja, Satwika memberanikan diri untuk mengutarakan isi hatinya kepada Sawitri. Dia sudah membayangkan kebahagiaan tiada tara jika berhasil menyunting gadis idamannya itu.